Mahasiswa KKM 32 UPG bersama pelaku usaha emping keceprek di Desa Pasauran, kecamatan Cinangka kabupaten Serang. (Foto: ist). |
Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 32 Universitas Primagraha menyambangi pelaku usaha emping keceprek di kampung Pematang Baru, desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, selasa (30/07) kemarin.
Ketua kelompok KKM 32 UPG, Faturohman Al-Azis mengatakan, berwirausaha menjadi salah satu sektor yang paling dominan dilakukan masyarakat, lantaran kemampuan dan kebutuhan modal yang diperlukan relatif tidak terlalu besar.
Baca juga: Perdayakan Ekonomi Lokal, Mahasiswa KKM 30 UPG Dorong UMKM Desa Karang Suraga di Funtastic Serang
Lebih lanjut, Fatur menjelaskan berbagai aspek dalam menunjang kesuksesan dalam berwirausaha dengan menjunjung tinggi kualitas dari suatu produk yang dihasilkan. "Peluang besar pelaku UMKM harus ditunjang dengan akses yang baik pada pasar sebagai penerima barang dan diikuti oleh pembekalan skill berwirausaha terutama pada produk yang dihasilkan," terangnya.
Selanjutnya, Amah sebagai pelaku usaha emping dan keceprek di desa Pasauran mengungkapkan permintaan produk yang dibuatnya semakin hari semakin berkurang, hal ini terjadi lantaran persaingan usaha dan terbatasnya kemampuan dalam memasarkan produknya. Dengan demikian, pelaku usaha perlu melakukan inovasi dalam memasarkan produknya guna meningkatkan omset pendapatan melalui pemberdayaan ekonomi lokal tersebut.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKM 32 UPG Ana Hardiana menerangkan, bahwa inovasi usaha merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh pelaku usaha. Sehingga bisnis yang dijalankan dapat bertahan dan berkembang.
Baca Juga: Antusias Mahasiswa Mengikuti Bazar Excumen 2024, Dosen: Sebagai Wujud Apresiasi Terhadap Kampus
Ana menyebut inovasi yang dapat digunakan pada produk emping dan keceprek ini, akan lebih bagus jika dikembangkan dengan varian rasa, sehingga emping dan keceprek lebih bisa diterima dan dinikmati oleh konsumen.
Masih menurut Ana, ditengah ketatnya persaingan dalam sektor kewirausahaan, kualitas dan harga jual produk menjadi salahsatu faktor penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan permintaan pasar.
"Harga jual yang ramah di kantong konsumen juga menjadi faktor penentu bagi produk UMKM di tengah persaingan yang begitu kompetitif. Apabila inovasi produk dilakukan dengan harga jual yang baik dan kualitas terjaga, maka saya yakin permintaan emping dan keceprek ini akan meningkat," tandasnya.
Baca juga: Lepas 1009 Mahasiswa KKM, Rektor UPG: Menuju Prinsip Dasar Tridharma Perguruan Tinggi
Dengan demikian, untuk menjangkau pemasaran lebih luas lagi, penjualan emping dan keceprek ini diarahkan tidak hanya mengandalkan penjualan secara langsung, tetapi juga memanfaatkan teknologi. Di era digital sekarang ini, pemasaran secara online adalah solusi untuk menjangkau pasar lebih luas lagi.*
(Redaksi)