Notification

×

Postingan Populer

Berita terbaru

Peduli UMKM, Mahasiswa KKM 36 UPG Bekali Warga Desa Anyar Digital Marketing

Minggu, Agustus 11, 2024 | Agustus 11, 2024 WIB | 0 Views
Mahasiswa KKM 36 UPG bersama warga desa Anyar kembangkan produk lokal. (Foto: ist).

LPM LUGAS - Sebagai betuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa peserta KKM kelompok 36 Universitas Primagraha (UPG) malakukan pengamatan terhadap keberlangsungan UMKM melalui pendekatan lintas keilmuan dan sektoral di desa Anyar, Kecamatan Anyar, kabupaten Serang, pada Selasa, (30/1) lalu.


Menjadi pemantik dalam pengamatan ini, kurangnya power UMKM daerah dalam bersaing di pasar teknologi menjadi salahsatu indikator mahasiswa KKM 36 UPG dalam memberdayakan masyarakat dengan mengenalkan pasar online dan teknik digital marketing.


Dalam kegiatannya, mahasiswa menyoroti UMKM 'Pawon Ibu', dengan produk makanan khas daerah kentang mustofa yang telah mendapatkan banyak perhatian dari pelanggannya. Tak hanya itu, mahasiswa juga diperlihatkan mengenai tahapan produksi mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan hingga pengemasan. Dengan begitu, produk UMKM Pawon Ibu dapat memiliki citarasa dan kualitas yang tetap terjaga.


Baca juga: LKBA 2024, Partisipasi Mahasiswa KKM 1 UPG Berikan Edukasi Warga Peduli Lingkungan


Selanjutnya, kentang mustofa yang ditawarkan memiliki citarasa yang bervariatif, mulai dari original hingga paling unik rasa terasi. Hal ini menjadi bukti kreativitas masyarakat dalam berwirausaha dan mengembangkan produk yang ditawarkan.


Meskipun demikian, dengan kreativitas dan keunikan yang dimilikinya, bukan berarti terlepas dari sebuah hambatan dalam berwirausaha. UMKM tersebut menghadapi masalah utama dalam hal pemasaran digital. Diantara kendala tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:


1. Keterbatasan Pengetahuan Digital

Tak sedikit UMKM daerah belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang strategi pemasaran digital, seperti hal penggunaan media sosial, SEO, dan platform e-commerce. Dengan begitu, mengakibatkan pelaku usaha daerah kesulitan dalam menjangkau pasar yang lebih luas.


Baca juga: Soroti Mandeknya Langkah P3O, Mahasiswa: Kalo Tidak Ada Pergerakan Dibubarkan Saja


2. Keterbatasan SDM 

Sumber Daya Manusia (SDM) dan finansial yang terbatas membuat UMKM daerah sulit untuk mengalokasikan dana dan tenaga untuk pemasaran digital yang efektif. Sering kali lebih difokuskan pada produksi dan operasional harian.


3. Kurangnya Branding yang Kuat

Meskipun produknya berkualitas, branding UMKM ini masih kurang kuat di dunia digital. Mereka belum memiliki identitas visual yang konsisten dan menarik, serta cerita brand yang dapat menarik perhatian konsumen secara online.


4. Minimnya Keberadaan di Platform Digital Kehadiran UMKM ini di platform digital seperti media sosial, website, dan marketplace masih sangat minim. Hal ini membuat mereka tidak dapat memanfaatkan potensi besar dari pasar online.


Baca juga: Workshop KKM 32 UPG: Tingkatkan Kreativitas Remaja Dalam Bermedia Sosial


Dengan demikian, menanggapi hal ini, para mahasiswa KKM 36 berinisiasi untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga desa Anyar dalam memasarkan produknya melalui pasar digital. Pagelaran workshop yang membahas digital marketing menjadi solusi awal dalam memahami dasar-dasar strategi yang cukup efektif.


Ifat Fathonah (41), yang merupakan pelaku UMKM 'Pawon Ibu' menyampaikan melalui edukasi yang dilakukan bersama mahasiswa KKM 36 UPG dapat menambah daya jual pasar dengan metode penjualan digital. Sehingga dapat memotivasi pelaku usaha serupa dalam menciptakan produk serupa.


"Alhamdulillah bisa berbagi ilmu dan sharing terkait kegiatan UMKM yang kami jalani sebagai pembuat keripik kentang Mustofa dengan tiga varian rasa bersama para mahasiswa KKM Universitas Primagraha. Mulai dari diskusi proses produksi, kendala dalam proses pembuatan, hingga kendala dalam pemasaran. Terimakasih juga sudah berkunjung, semoga silaturahmi dapat terus terjaga dan Sukses buat kalian semua dan terimakasih banyak," ungkapnya.


Baca juga: Tak Kunjung Ada Progres, P3O: Dilema Tugas Akhir Skripsi


Kemudian nantinya, dalam hal ini warga dapat mempertimbangkan untuk bersinergi bersmaa konsultan dalam pemanfaatan program pemerintah yang mendukung digitalisasi marketing.


Dengan pembekalan pengetahuan digital marketing ini, UMKM desa Anyar juga dapat lebih mudah menjangkau pasar dengan cangkupan yang lebih luas. Supaya dapat meningkatkan omset yang memupuk pondasi UMKM warga desa Anyar. (Red)*

Pers Mahasiswa

Pers Mahasiswa
Sarana Informasi Kampus Terpercaya
×
Berita Terbaru Update