Notification

×

Postingan Populer

Berita terbaru

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi, Berawal dari Tradisi Romawi

Minggu, Desember 31, 2023 | Desember 31, 2023 WIB | 0 Views

Selamat tahun Baru 2024, (Foto : doc Lugas/Intan).


Lpmlugas – Kita ketahui bersama, seluruh penjuru dunia memperingati tahun baru pada 1 Januari. Fakta ini sudah diyakini selama berabad-abad, tapi apakah sobat Lugas tahu kenapa diperingati pada 1 Januari?


Pada awalnya, tahun baru Masehi ini hanya diperingati oleh warga Babilonia sejak kurang lebih 4.000 tahun silam.


Pada zaman dulu, terdapat sejumlah negara dengan mayoritas warganya menganut agama Kristen, mereka merayakan tahun Baru bersamaan dengan hari Natal. Lantas bagaimana sejarah tercetusnya 1 Januari sebagai tahun baru?


Tradisi Romawi

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, sejarah pencetusan 1 Januari sebagai tahun baru tidak bisa lepas dari tradisi Romawi. Kala itu, Raja Romawi Numa Pompilius melakukan revisi terhadap kalender Republik Romawi.


Pada awal mulanya, Maret adalah bulan pertama dalam kalender. Raja Numa kemudian mengubah Januari sebagai bulan pertama di tahun baru.


Dengan alasan raja mengganti bulan tersebut adalah karena Januari diyakini sebagai Janus atau Dewa Permulaan Romawi. Sedangkan Maret, diyakini sebagai Mars atau Dewa Perang.


Raja Numa sendiri memerintah Romawi pada 715-673 SM Tahun C atau Tahun Liturgi Gereja. Meski banyak yang meyakini sejarah tersebut, ada juga bukti yang menunjukkan Januari secara resmi dijadikan awal tahun sejak 153 SM.


Perubahan oleh Julian Caesar

Januari sebagai awal tahun Masehi kemudian semakin lumrah setelah Julian Caesar melakukan perubahan. Ia berkonsultasi dengan beberapa ahli matematika dan astronomi untuk menyempurnakan penanggalan Masehi.


Sejak tahun 46 SM, kalender Julian (hasil revisi Julian Caesar) sudah diyakini banyak orang. Penggunaan kalender ini kemudian semakin menyebar dan terus mengalami penyempurnaan.


Perubahan ini banyak dilakukan oleh negara penganut Kristen. Saat Roma jatuh pada abad ke-5, banyak negara Kristen mengubah kalendernya agar lebih mencerminkan agama mereka dengan menjadikan 25 Maret sebagai Hari Paskah dan 25 Desember sebagai Hari Natal.


Perubahan kalender Julian juga sempat dilakukan karena adanya perhitungan kabisat yang salah. Kesalahan tersebut menyebabkan berbagai peristiwa terjadi pada musim yang salah selama beberapa abad.


Lalu, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender yang direvisi pada 1582. Kalender tersebut dikenal sebagai kalender Gregorian yang berisikan 365 hari dalam satu tahun.


Beberapa negara seperti Italia, Prancis, dan Spanyol segera menerima kalender baru tersebut. Akan tetapi, negara-negara Protestan dan Ortodoks cukup lambat dalam mengadopsinya.


Negara Inggris pun tercatat baru mengikuti kalender Gregorian pada tahun 1752. Sebelumnya mereka merayakan tahun baru pada 25 Maret.


Walaupun kalender Gregorian ini menjadi standar dalam menentukan tahun secara global, tetapi kalender lainnya pun masih ada. Misalnya Islam yang memakai penanggalan Hijriyah, etnis Tiongkok yang menggunakan penanggalan lunar, dan lainnya.***



Pers Mahasiswa

Pers Mahasiswa
Sarana Informasi Kampus Terpercaya
×
Berita Terbaru Update