Stop beredarnya berita hoaks di kalangan masyarakat dan mahasiswa. (Foto: freepik/Rasyid). |
LPM LUGAS – Mengingat penggunaan media sosial makin meningkat, dan informasi dapat diakses dengan mudah. Banyak sekali berita palsu atau hoaks yang belum bisa diverifikasi, namun sudah beredar secara masif di tengah masyarakat.
Adapun, arti kata hoaks menurut KBBI adalah informasi bohong, atau informasi yang tidak memiliki sumber pasti. Menurut Wikipedia, hoaks adalah usaha mengakali pembaca, atau pendengar agar mereka percaya terhadap informasi yang disampaikan. Dengan kata lain, hoax adalah upaya untuk memutarbalikkan fakta.
Selanjutnya, berita hoax bertujuan untuk menyebarkan kebencian terhadap seseorang, atau suatu kelompok. Bisa juga berupa penipuan, provokasi, propaganda, atau pembentukan opini publik, hingga upaya yang direkayasa untuk menutupi kesalahan tertentu.
Berita hoaks yang beredar di tengah masyarakat sering kali berkaitan dengan isu politik, agama dan hal kontroversial lainnya. Bahkan saat ini, ada juga penipuan seperti info lowongan pekerjaan.
Berikut ini 5 ciri berita bohong atau hoaks yang harus Anda ketahui diantaranya :
1. Berita yang didapatkan menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain.
2. Tidak ada sumber berita jelas yang dapat dimintai pertanggungjawaban atau klarifikasi.
3. Memiliki judul provokatif yang tidak sesuai dengan isi berita.
4. Memanipulasi fakta yang sebenarnya.
5. Ditulis oleh media yang tidak kredibel.
Setelah mengetahui ciri-ciri berita hoax, kini Anda dapat mengantisipasi, dan menyaring berita yang dibaca dan ingin dipercayai.
Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa cara agar terhindar dari hoaks seperti berikut ini :
1. Pastikan anda tidak terpengaruh dengan judul berita yang provokatif.
2. Upayakan untuk membaca berita atau artikel, juga menonton video sampai selesai. Baru kemudian, menganalisis apakah berita tersebut mengandung ciri-ciri hoax atau tidak.
3. Anda bisa mengenalinya melalui link berita yang diakses. Jika alamat URL situs web yang dituju mencurigakan, atau tidak terkenal, ada indikasi bahwa berita tersebut adalah hoaks.
4. Selanjutnya, cek keaslian foto kejadian. Apakah benar foto tersebut berkaitan dengan berita yang dibaca atau tidak. Saat ini, konten foto maupun video dapat dimanipulasi dengan mudah.
5. Terakhir, aktiflah berdiskusi bersama orang yang dipercayai, dan bergabung dengan komunitas anti berita bohong.
Berita hoax yang tersebar luas dapat memberikan dampak negatif bagi semua pihak. Dampak negatif yang ditimbulkan dari berita hoaks sebagai berikut :
1. Menimbulkan Perpecahan
Berita bohong memicu perpecahan, baik antar individu maupun kelompok.
2. Menurunkan Reputasi Seseorang
Sering kali berita hoax akan merugikan satu pihak, dan menguntungkan pihak lainnya. Karena berita palsu bersifat mengadu domba, pihak korban akan merasa dirugikan dengan pencemaran nama baik, dan menurunnya reputasi.
3. Tidak Lagi Percaya Fakta
Karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi palsu, dan fakta. Dengan menyebarluasnya hoaks, masyarakat justru tidak lagi percaya dengan fakta yang sebenarnya karena terlanjur keliru.
4. Menimbulkan Opini Negatif
Berita hoax sering kali menyasar emosi masyarakat. Fitnah yang disebar dapat menyulut kebencian dan kemarahan, sehingga masyarakat memiliki sudut pandang negatif terhadap seseorang, kelompok, ataupun suatu produk. Upaya ini bisa disebut dengan black campaign untuk menjatuhkan pesaing.
5. Merugikan Masyarakat
Hoaks bisa saja merugikan masyarakat secara materi. Hal semacam ini sudah banyak terjadi di mana seseorang diminta untuk memberikan sejumlah uang karena menang undian, dan mengatasnamakan suatu brand.
Dalam literasi digital, Anda perlu mengetahui ciri-ciri hoax agar tidak terjebak dengan berita bohong, atau fitnah yang beredar. Berita palsu ini tentu akan merugikan banyak pihak termasuk Anda.
Dengan demikian, jadilah orang yang bijak dalam membaca, menganalisis, dan mempercayai suatu informasi, sebelum Anda menyebarluaskannya. (Acd)