Mahasiswa universitas Primagraha menjadi fasilitator dalam kegiatan sekolah kebangsaan Tular Nalar. (Foto: ist.) |
LPM LUGAS -Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Banten menjadi pelaksana kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar di Kampus Universitas Primagraha (UPG), kota Serang, pada Senin (15/01/2024).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Cegah Hoaks Menjelang Pemilu 2024”, di sertai tagline kearifan (bahasa) lokal “Sinten sing jujur boten bakal ajur”, yang artinya Siapa yang jujur tidak akan hancur.
Kegiatan yang diikuti 112 peserta yang merupakan mahasiswa perwakilan dari seluruh fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas (FKIP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Koordinator Wilayah Mafindo Banten, Ismet, mengatakan, kegiatan di awali dengan penyampaian materi singkat terkait kepemiluan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten M. Agus Muslim dan ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Serang Aan Hermawan mewakili Bawaslu Banten.
Tidak lupa, pemaparan materi jurnalistik perihal artikel pemberitaan yang mengandung berita bohong, hoaks, bahaya disinformasi, misinformasi dan ujaran kebencian turut di sampaikan oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Kabar Banten, Maksuni Husen, yang menjadi salah satu Mitra Mafindo Banten.
Adapun presentase peserta terdiri 75% perempuan dan 25% laki-laki, ini sangat aktif dalam mengikuti pemaparan materi berlangsung interaktif terkait tahapan pemilu dari awal hingga akhir baik pemilihan legislatif maupun presiden dan wakil presiden.
Merujuk pada kondisi pemilu 2024, salah satu isu yang ramai dibicarakan tentang peran partai politik dalam melakukan pendidikan politik terhadap konstituen, terutama dalam konteks menangkal hoaks pemilu melalui akses sosial media dan akses langsung ke lapangan.
Dalam rangkaiannya, setelah pemaparan materi selesai, peserta di bagi 10 kelompok untuk di fasilitasi oleh 1 orang pendamping perkelompoknya untuk membimbing peserta yang terbagi kedalam 4 segmen.
Menggunakan penerapan model pembelajaran microteaching sebagai cara untuk mengedukasi kawula muda untuk berpikir kritis dalam menghadapi pemilu yang prosesnya kini tengah berlangsung.
Diketahui, mahasiswa UPG merupakan pemilih pemula perlu di edukasi, agar mereka tidak keliru dalam melihat informasi yang tersebar di media sosial.
Di akhir segmen, peserta menuangkan pesan penting berupa refleksi hasil diskusi, yaitu upaya menghadapi dan menangkal berita hoaks, kriteria anggota legislatif (DPR/DPRD DPD) dan pemimpin ideal yang patut dipilih dalam pemilu.
Mengimbau untuk tidak Golput dengan paparan argumentasi yang sangat ilmiah, partisipasi politik genZ dalam bentuk memberikan literasi informasi pada masyarakat terutama terkait hoaks, dan menolak money politics pada pemilu.
Adapun Tim pendukung dari kegiatan ini Rektor Universitas Primagraha Dr. Romli Ardie, Ketua STISIP-Dekan FISIP Universitas Primagraha Anis Fuad Salam.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota KPU Banten M. Agus Muslim, Katua Bawaslu Kota Serang Aan Hermawan, mewakili Bawaslu Banten dan Pimred Kabar Banten Maksuni Husen.***
Author : Red
Editor : Rasyid