Notification

×

Postingan Populer

Berita terbaru

Tahapan PUM Terus Berjalan, Legitimasi Ketua PUM Dipertanyakan

Sabtu, Februari 22, 2025 | Februari 22, 2025 WIB | 0 Views

Seputar Kedilematikan Ketua, Yayan ungkapkan kebingungannya terkait status resminya menjadi ketua P-PUM. (Foto: Imanta/pixabay) 

LPM LUGAS – Yayan, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) Universitas Primagraha (UPG), mengungkapkan kebingungannya terkait status resminya dalam kepemimpinan panitia. Ia menggantikan Jeriyanto, yang sebelumnya mengundurkan diri dari posisi tersebut.


Meski telah ditunjuk secara internal oleh anggota panitia lainnya, Yayan menyatakan bahwa hingga kini ia belum menerima Surat Keputusan (SK) resmi yang mengesahkan dirinya sebagai ketua. Hal ini membuatnya merasa ragu akan legitimasi jabatannya.


Yayan juga mengaku bahwa keputusannya untuk mengambil alih posisi ketua PUM bukan sepenuhnya atas kehendaknya sendiri, melainkan karena adanya desakan dari anggota panitia lainnya


"Sebenarnya mah kemahasiswaan belum menyepakati itu. Pemindahan ketua atau perubahan SK kepanitiaan harus ada berita acara sekaligus kesepakatan kemahasiswaan," ungkap Yayan, Jumat (21/2/2025).


Menurutnya, Surat Keputusan (SK) kepanitiaan PUM awalnya dilampirkan dengan surat tugas langsung dari rektor. Hal ini menambah rumit persoalan transisi kepemimpinan.


Di sisi lain, Jerianto, mantan ketua PUM, hingga kini belum dianggap sah mengundurkan diri oleh pihak rektorat. Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan dikabarkan tidak menerima surat pengunduran diri yang diajukan.


Meskipun diterpa berbagai masalah, panitia PUM tetap berupaya menjalankan tahapan pemilihan. Namun, belum adanya kebijakan resmi dari rektorat terkait kelanjutan PUM menjadi kendala serius.


"Ya mereka mengusulkan diperpanjang sekaligus Jeri dicopot dari jabatan. Cuma ya tetap saja kita enggak sepakat adanya perpanjangan, pengembalian, dan pendaftaran ulang," jelas Yayan.


Yayan menambahkan, saat dirinya menghadap pihak kemahasiswaan, Gustian dari pihak rektorat juga menyatakan tidak ada perpanjangan maupun pergantian ketua.


Kisruh PUM UPG ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah pihak atas hasil pemilihan presiden mahasiswa (presma) sebelumnya. "Kenapa mereka menganggap kecurangan? Karena ya mereka enggak terima presma bukan dari mereka," ujar Yayan.


Kendati Demikian, proses PUM tetap berlanjut, belum ada pernyataan resmi dari pihak rektorat terkait kisruh PUM UPG.


Ketidakjelasan ini tentu mengancam kelancaran proses demokrasi di lingkungan kampus dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas PUM UPG.


Hingga berita ini diturunkan, wakil rektor 3, Anis Fuad Salam dan penjabat kemahasiswaan, Gustian, belum memberikan keterangan pasti terkait langkah yang akan dilakukan oleh kampus. 


Penulis : Redaksi

Pers Mahasiswa

Pers Mahasiswa
Sarana Informasi Kampus Terpercaya
×
Berita Terbaru Update