![]() |
Tahapan seleksi Latihan Kepemimpinan Dasar Mahasiswa Management (LKDMM) (Foto: istimewa). |
LPM LUGAS - Dugaan manipulasi dalam proses seleksi Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Manajemen (LDKMM) yang melibatkan Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Manajemen, Ahmad Dimyati, memicu gelombang protes dari mahasiswa.
Salah satu mahasiswa Manajemen, Iim Mukhoiri Adhan, mendesak fakultas untuk mencopot Ketua HMP jika dugaan tersebut terbukti. "Kami sangat kecewa. Jika benar hanya kelompok tertentu yang diluluskan, ini merupakan pelanggaran serius terhadap asas keadilan dalam organisasi mahasiswa. Ketua HMP harus bertanggung jawab," ujar Iim, Rabu (4/12/24).
Menurut Iim, dugaan tersebut mencoreng nilai-nilai yang seharusnya dijunjung oleh organisasi mahasiswa. Ia menilai, seleksi LDKMM yang dirancang untuk mengembangkan kepemimpinan justru disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Organisasi mahasiswa adalah wadah bagi semua mahasiswa, bukan hanya untuk segelintir kelompok. Manipulasi seperti ini mengkhianati kepercayaan kami. Kami tidak akan diam saja," tegasnya.
Selain mendesak pencopotan Ketua HMP, Iim juga meminta fakultas segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap kebenaran. Transparansi, menurutnya, adalah kunci untuk memulihkan kepercayaan mahasiswa terhadap organisasi.
"Kami mendesak fakultas membentuk tim independen guna menyelidiki dugaan ini. Jika terbukti ada manipulasi, semua pihak yang terlibat harus diberikan sanksi tegas," tambah Iim.
Iim menegaskan bahwa mahasiswa akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga ada langkah konkret yang menjamin keadilan. "Kampus ini tidak boleh memberi ruang bagi praktik manipulasi dan nepotisme," tutupnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Himpunan (HMP) Management Dimyati menjelaskan bahwa pelaksanaan LKDMM telah sesuai dengan prosedur yang telah disepakati sejak awal.
"Tidak tau jika ada yang berasumsi seperti itu, padahal keputusan lolos atau tidak lolos telah di sepakati bersama, karena hujan jadi hanya beberapa orang saja yang datang," ungkapnya.
Lebih lanjut Dimyati menegaskan, peserta yang tidak hadir dalam kegiatan tersebut otomatis dapat dikatakan tidak lolos pada tahap seleksi. "Dari 100 peserta yang datang hanya 83 (peserta-red), 76 peserta dinyatakan lolos berdasarkan pada presentase nilai yang diperoleh, selebihnya itu (yang tidak hadir) dinyatakan tidak lolos," tegasnya.
Dimyati menyebut proses LKDMM telah dilakukan tanpa ada kendala. Sehingga ia juga memastikan seleksi berjalan transparan dan tidak memihak pada siapapun.
"Mungkin mereka iri kepada saya, saya tidak merasa bersalah. Ini sudah sesuai dengan lapangan. Yuk bersama sama membangun HMP Management dan saya tidak memandang siapapun untuk ikut HMP ini (Management)," tutupnya. (Red)*