Sinergitas MBKM UPG bersama BKKBN Banten dalam sosialisasi pencegahan stunting dikawasan Baduy. (Foto: ist). |
LPM LUGAS - Sejumlah mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Primagraha (UPG) bersinergi bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Banten dalam sosialisasi pencegahan stunting di Desa Kanekes, kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak. Pada Minggu, (27/10) kemarin.
Kegiatan yang berlangsung pada akhir pekan ini bertujuan guna meningkatkan kesadaran masyarakat Baduy terhadap risiko dan dampak stunting. Terlebih pada proses pertumbuhan anak-anak di Desa Kanekes.
Sambutan hangat diberikan warga yang antusias hadir dalam kegiatan ini, tak terkecuali ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki balita.
Dalam kegiatannya, mahasiswa MBKM UPG turut manyampaikan pemahaman, mulai dari pentingnya asupan gizi seimbang, pola asuh anak yang baik hingga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dalam mengupayakan pencegahan stunting.
Selanjutnya, para mahasiswa juga memberikan pemahamannya mengenai pola makan sehat dengan bahan pangan lokal, mengingat masyarakat Baduy dapat memanfaatkan banyak hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dikatakan Dosen Pembimbing Lapangan program MBKM UPG, Ahmad Solihin menerangkan bahwa kegiatan merupakan bentuk kerja nyata mahasiswa dalam mendukung target nasional dalam menekan angka stunting. Diketahui, stunting juga menjadi fokus BKKBN dan pemerintah.
"Kami berharap melalui kegiatan ini masyarakat Desa Kanekes dapat lebih memahami pentingnya mencegah stunting sejak dini, serta mampu menerapkan pola hidup sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka,” kata Solihin.
Hal senada pun dikatakan Bidan Desa Kanekes, Hana, ia menuturkan kehadiran mahasiswa MBKM UPG bersama BKKBN provinsi Banten dapat mendorong serta memperkuat pemahaman tentang kesehatan masyarakat di wilayah Desa Kanekes.
“kami merasa terbantu dalam menyampaikan informasi penting mengenai pencegahan stunting. Kehadiran para mahasiswa menambah tenaga dan ide baru yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Kanekes,” jelasnya.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat Baduy dapat bahu-membahu mengambil langkah preventif untuk menekan angka stunting. Dalam menyongsong masa depan sehat dan sejahtera bagi generasi mendatang.
“Kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut, karena program pencegahan stunting perlu dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak.” pungkasnya. (Red)*