LPM LUGAS - Kegiatan diskusi hari Kartini bertemakan 'Teladan Sikap Kritis RA Kartini, Inspirasi Membangun Literasi dan Edukasi Dikalangan Mahasiswa' sukses digelar di Gedung Aula Universitas Primagraha (UPG) pada Senin, (22/24) kemarin.
Tokoh Perempuan Provinsi Banten Titin Kholawiah menjelaskan, Kartini terinspirasi dari seorang feminis sosial eropa bernama Stella, yang merupakan bagian dari pergerakan perempuan pada abad ke-19. Sehingga dengan dilatarbelakangi kehidupannya, Kartini begitu keras dalam memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia.
"Dulu ada beberapa pergerakan perempuan di eropa seperti di Prancis Jerman dan lainnya, dimana kartini ini sangat menggaungkan emansipasi wanita karena trinspirasi dari seorang feminis sosialis bernama Stella. Dilatar belakangi oleh kehidupannya dimana ibunya adalah istri pertama namun tidak dijadikan permaisuri karna bukan dari kasta priyai." Kata Titin.
Hal ini, lanjut Titin, menjadi pemantik Kartini untuk menjadi pelopor dalam membela hak pendidikan bagi kaum perempuan.
"Kartini dalam hal ini memperjuangkan Emansipasi wanita, dia ingin wanita juga memiliki hak seperti pendidikan dan sosial," ucapnya.
"Meski begitu kartini ialah seorang pribadi yang sangat takzim kepada ayahnya sehingga dia menuliskan dalam bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang." Tambahnya.
Senada dengan Titin, Camat Curug Kota Serang Eni Sudaryani mengatakan, berpendidikan tinggi merupakan langkah menuju kesuksesan. Dalam hal ini dirinya juga membagikan kisah pendidikannya yang membawa dirinya sampai pada lingkungan pemerintahan saat ini.
Baca juga: Peringati Hari Kartini 21 April: Sosok Penggerak Emansipasi Wanita Indonesia
”Kita kalo pengen suskes harus Sekolah setinggi-tingginya, Kuliah setinggi-tingginya, dan punya cita cita setinggi tingginya, saya juga dulu mikir ngapain kuliah, ternyata kalo udah dijalani itu baru kerasa manfaatnya sampe saya tertarik untuk Strata Dua (S2) sampe akhirnya bisa punya jabatan di dunia kerja dan pemerintahan," tutunya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Serang Farhan Aziz menyoroti sistem advokasi pada kaum perempuan saat ini kian membaik, meskipun perbaikan dalam regulasi masih perlu dilakukan termasuk pada dukungan terhadap kemerdekaan perempuan.
"Saya pengen ngasih tahu bahwasanya kondisi hari ini sudah membaik walaupun kita juga enggak puas, dalam artian kita masih banyak perbaikan soal peraturan regulasi budaya masyarakat itu kita perbaiki soal support atau dukungan terhadap perempuan," ucapnya.
Baca juga: Tingkatkan Rasa Empati Anggota, HMI Komisariat UPG Berbagi Melalui Sahur On The Road
Tidak hanya itu, Anggota DPRD Provinsi Banten Dede Rohana menuturkan, di hari Kartini ini mahasiswa dapat menerapkan serta meneladani nilai perjuangan Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.
”Diskusi hari ini terkait dengan Motivasi dan Inspirasi RA Kartini. Para Mahasiswi dapat ngambil pelajaran dari apa yang sudah dilakukan oleh RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan," lugasnya.
Kepada mahasiswa dirinya berpesan, bahwa mahasiswa harus memberikan kesempatan yang sama pada perempuan agar nantinya menciptakan persaingan yang sehat. Menghormati Emansipasi wanita serta memberi kesempatan yang sama merupakan suatu perlawanan pada budaya patriarki di Indonesia.
"Untuk mahasiswa mahasiswi kita harus menghormati emansipasi perempuan, kita harus beri kesempatan yang sama untuk perempuan biar terjadi persaingan yang sehat. laki laki dan perempuan diberi kesempatan yang sama agar fairnest dalam persaingan yang nanti akan mengkristal menjadi sebuah prestasi," pungkasnya.***
Author: Ilham Fadl/redaksi
Editor: Rasyid